Translate

Rabu, 15 Maret 2017

KISAH INSPIRATIF - Renungan Ibu & Anak Katak


DasadarmaTrisatya.Blogspot.com - Renungan Ibu & Anak Katak

RENUNGAN IBU DAN ANAK KATAK

Kisah inspiratif akan kehidupan yang sebenarnya

dikutip dari buku " Surga Masih DI Telapak Kaki Ibu"
Karya : Safira Atalla
“Ibu adalah pengayom anak. Dia akan terus mengamankan, menyamankan hati anak-anaknya. Membuat mereka tenang untuk terus berjalan, berjuang menghadapi hidup, seberat apapun demi sebuah tujuan yang pasti akan tercapai dengan ketabahan, kekuatan, kerja keras dan tentu saja Doa”

            Ada kegundahan tersendiri yang dirasakan seekor anak katak ketika langit tiba-tiba gelap.
            “Bu, apa kita akan binasa. Kenapa langit tiba-tiba gelap?” ucap anak katak sambil merangkul erat lengan induknya.
            Sang ibu menyambut rangkulan itu dengan belaian lembut, “Anakku, itu bukan pertanda kebinasaan kita. Justru, itu tanda baik.” Jelas induk katak sambil terus membelai. Dan anak katak pun mulai tenang.
            Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama. Tiba-tiba angin bertiup kencang, daun dan tangkai kering yang berserakan mulai berterbangan. Pepohonan meliuk-liuk dipermainkan angin. Lagi-lagi, suatu pemandangan menakutkan buat si katak kecil. “Ibu, itu apa lagi? Apa itu yang kita tunggu-tunggu?” Tanya si anak katak sambil bersembunyi di balik tubuh induknya.
            “Anakku itu cuman angin,” ucap sang induk tak terpengaruh keadaan.
            “Itu juga pertanda kalau yang kita tunggu pasti datang!” tambahnya begitu menenangkan . dan anak katak itu pun mulai tenang. Ia mulai menikmati tiupan angin kencang yang tampak menakutkan.
            “Blarrrrrrrrrr……!!!!!”
            Tiba-tiba suara petir menyambar-nyambar Kilatan Cahaya putih pun kian menjadikan suasana begitu menakutkan. Kali ini, si Anak Katak tak lagi bisa bilang apa-apa. Ia bukan saja merangkul dan sembunyi di balik tubuh induknya. Tapi juga gemetar.
            “Buuuu, aku sangat takut. Takut sekali!” ucapnya sambil terus memejamkan mata.
            “Sabar, anakku!” ucapnya sambil terus menerus membelainya.
            “itu cuman petir. Itu tanda ketiga kalau yang kita tunggu tak lama lagi datang! Keluarlah. Pandangi tanda-tanda yang tampak menakutkan itu. Bersyukurlah karena hujan tak lama lagi datang” ungkap sang induk katak begitu tenang.
            Anak katak itu mulai keluar dari balik tubuh induknya. Ia mencoba mendongak, memandangi langit yang hitam, angin yang meliuk-liukkan dahan, dan sambaran petir yang begitu menyilaukan. Tiba-tiba, ia berteriak kencang, “Ibuuu, hujan datang. Hujan datang! Horeeeee!!”
            Jalan hidup tidak selamanya mulus. Berliku dan tajam meliuk-liuk. Anugrah hidup kadang tampil melalui rute yang tidak diinginkan. Ia tidak datang diiringi dengan tiupan seruling merdu. Tidak diantar dayang-dayang nan cantik. Tidak disegarkan dengan bau harum. Sehingga tidak sedikit manusia yang akhirnya dipermainkan keadaan, goyah, terguncang, bahkan sering terjerembab kondisi.
            Persis seperti anak katak yang takut Cuma karena langit hitam, angina yang bertiup kencang, dan kilatan petir yang menyilaukan.
            Padahal itulah sebenarnya tanda-tanda hujan, yang mereka tunggu selama ini.
           

kata kunci : Renungan Ibu & anak katak, Kisah Inspiratif, kisah motivasi, kisah perjuangan ibu, kisah ibu dan anak, kisah-kisah, perjuangan hidup


pongimaji Manusia Biasa

MUSLIM.seorang Pramukawan berdarah Indonesia ASLI. Berusaha menyampaikan ilmu melalui tulisan yang sederhana. . Apabila saya salah mohon saya diluruskan. . Karena kritikan dan masukan dari kawan-kawan sangat berarti untuk membangun diri saya. . Berbagi itu Indah. . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar