RENUNGAN IBU DAN ANAK KATAK
Kisah inspiratif akan kehidupan yang sebenarnya
dikutip dari buku " Surga Masih DI Telapak Kaki Ibu"
Karya : Safira Atalla
“Ibu adalah pengayom anak. Dia akan terus mengamankan, menyamankan hati anak-anaknya. Membuat mereka tenang untuk terus berjalan, berjuang menghadapi hidup, seberat apapun demi sebuah tujuan yang pasti akan tercapai dengan ketabahan, kekuatan, kerja keras dan tentu saja Doa”
Ada
kegundahan tersendiri yang dirasakan seekor anak katak ketika langit tiba-tiba
gelap.
“Bu,
apa kita akan binasa. Kenapa langit tiba-tiba gelap?” ucap anak katak sambil
merangkul erat lengan induknya.
Sang
ibu menyambut rangkulan itu dengan belaian lembut, “Anakku, itu bukan pertanda
kebinasaan kita. Justru, itu tanda baik.” Jelas induk katak sambil terus
membelai. Dan anak katak pun mulai tenang.
Namun,
ketenangan itu tak berlangsung lama. Tiba-tiba angin bertiup kencang, daun dan
tangkai kering yang berserakan mulai berterbangan. Pepohonan meliuk-liuk
dipermainkan angin. Lagi-lagi, suatu pemandangan menakutkan buat si katak
kecil. “Ibu, itu apa lagi? Apa itu yang kita tunggu-tunggu?” Tanya si anak
katak sambil bersembunyi di balik tubuh induknya.
“Anakku
itu cuman angin,” ucap sang induk tak terpengaruh keadaan.
“Itu
juga pertanda kalau yang kita tunggu pasti datang!” tambahnya begitu
menenangkan . dan anak katak itu pun mulai tenang. Ia mulai menikmati tiupan
angin kencang yang tampak menakutkan.
“Blarrrrrrrrrr……!!!!!”
Tiba-tiba
suara petir menyambar-nyambar Kilatan Cahaya putih pun kian menjadikan suasana
begitu menakutkan. Kali ini, si Anak Katak tak lagi bisa bilang apa-apa. Ia
bukan saja merangkul dan sembunyi di balik tubuh induknya. Tapi juga gemetar.
“Buuuu,
aku sangat takut. Takut sekali!” ucapnya sambil terus memejamkan mata.
“Sabar,
anakku!” ucapnya sambil terus menerus membelainya.
“itu
cuman petir. Itu tanda ketiga kalau yang kita tunggu tak lama lagi datang!
Keluarlah. Pandangi tanda-tanda yang tampak menakutkan itu. Bersyukurlah karena
hujan tak lama lagi datang” ungkap sang induk katak begitu tenang.
Anak
katak itu mulai keluar dari balik tubuh induknya. Ia mencoba mendongak,
memandangi langit yang hitam, angin yang meliuk-liukkan dahan, dan sambaran
petir yang begitu menyilaukan. Tiba-tiba, ia berteriak kencang, “Ibuuu, hujan
datang. Hujan datang! Horeeeee!!”
Jalan
hidup tidak selamanya mulus. Berliku dan tajam meliuk-liuk. Anugrah hidup
kadang tampil melalui rute yang tidak diinginkan. Ia tidak datang diiringi
dengan tiupan seruling merdu. Tidak diantar dayang-dayang nan cantik. Tidak
disegarkan dengan bau harum. Sehingga tidak sedikit manusia yang akhirnya dipermainkan
keadaan, goyah, terguncang, bahkan sering terjerembab kondisi.
Persis
seperti anak katak yang takut Cuma karena langit hitam, angina yang bertiup
kencang, dan kilatan petir yang menyilaukan.
Padahal
itulah sebenarnya tanda-tanda hujan, yang mereka tunggu selama ini.
kata kunci : Renungan Ibu & anak katak, Kisah Inspiratif, kisah motivasi, kisah perjuangan ibu, kisah ibu dan anak, kisah-kisah, perjuangan hidup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar